Pendeteksi Logam

Sirkuit yang dijelaskan di sini adalah bahwa dari detektor logam. Opera-tion dari rangkaian tersebut adalah didasarkan pada superheterodyning prinsip yang umum digunakan dalam penerima superhet. Rangkaian menggunakan dua osilator RF. Frekuensi dari kedua osilator adalah tetap pada 5,5 MHz. Osilator RF transistor pertama terdiri T1 (BF 494) dan filter keramik 5.5MHz umum digunakan dalam TV suara-JIKA bagian. Osilator kedua adalah osilator Colpitt yang menyadari dengan bantuan transistor T3 (BF494) dan L1 induktor (yang mengikuti rincian konstruksi) didorong oleh VC1 pemangkas kapasitor. Frekuensi osilator Kedua '(katakanlah Fx dan Fy) dicampur dalam mixer transistor T2 (BF lain 494), dan perbedaan atau frekuensi beat (Fx-Fv) keluaran dari kolektor dari transistor T2 terhubung ke tahap detektor terdiri dari dioda D1 dan D2 (baik OA 79). Output DC berdenyut yang dilewatkan melalui filter low-pass direalisasikan dengan bantuan resistor 10k R12 dan dua kapasitor 15nF C6 dan C10. Hal ini kemudian diteruskan ke IC1 penguat AF (2822M) melalui kontrol volume VR1 dan output diumpankan ke pembicara 8-ohm/1W. L1 induktor dapat dibangun dengan menggunakan 15 putaran dari kawat 25SWG pada 10cm (4-inci) diameter inti udara dan kemudian mantan penyemenan dengan pernis isolasi. Untuk pengoperasian yang tepat dari sirkuit itu adalah penting bahwa frekuensi dari kedua osilator adalah sama sehingga memperoleh nol mengalahkan dalam tidak adanya logam di sekitar dekat sirkuit. Keselarasan dari osilator 2 (untuk mencocokkan frekuensi osilator 1) dapat dilakukan dengan bantuan VC1 penghias kapasitor. Ketika dua frekuensi yang sama, frekuensi mengalahkan adalah nol, yaitu mengalahkan frquency = Fx-Fv = 0, dan dengan demikian tidak ada suara dari loudspeaker. Bila pencarian L1 melewati kumparan logam, logam perubahan induktansi nya, sehingga mengubah frekuensi osilator kedua. Jadi sekarang Fx Fv tidak nol dan loudspeaker suara. Jadi seseorang dapat mendeteksi keberadaan logam.

Artikel Terkait: