Senin, 20 Februari 2012

Katup-Katup Pneumatik


            Katup berfungsi untuk mengatur atau mengendalikan arah udara kempa
yang akan bekerja menggerakan aktuator, dengan kata lain katup ini berfungsi
untuk mengendalikan arah gerakan aktuator. Katup-katup pneumatik diberi
nama berdasarkan pada: a) Jumlah lubang/saluran kerja (port), b) Jumlah
posisi kerja, d) Jenis penggerak katup, dan d) Nama tambahan lain sesuai
dengan karakteristik katup. Berikut ini contoh-contoh penamaan katup yang
pada umumnya disimbolkan sebagai berikut:



            Dari simbol katup di atas menunjukkan jumlah lubang/port bawah ada
tiga (1,3,5) sedangkan di bagian output ada 2 port (2,4). Katup tersebut juga
memiliki dua posisi/ruang yaitu a dan b. Penggerak katup berupa udara
bertekanan dari sisi 14 dan 12. Sisi 14 artinya bila disisi tersebut terdapat
tekanan udara, maka tekanan udara tersebut akan menggeser katup ke
kanan sehingga udara bertekanan akan mengalir melalui port 1 ke port 4
ditulis 14. Demikian pula sisi 12 akan mengaktifkan ruang b sehingga port
1 akan terhubung dengan port 2 ditulis 12.
            Berdasarkan pada data-data di atas, maka katup di atas diberi nama:
KATUP 5/2 penggerak udara bertekanan
Contoh lain:


Katup ini memiliki tiga port dan dua
posisi/ruang, penggerak knop dan
pembalik pegas, maka katup tersebut
diberi nama Katup 3/2 knop, pembalik pegas.






Katup-katup pneumatik memiliki banyak jenis dan fungsinya. Katup
tersebut berperan sebagai pengatur/pengendali di dalam sistem pneumatik.
Komponen-komponen kontrol tersebut atau biasa disebut katup-katup
(Valves) menurut desain kontruksinya dapat dikelompokan sebagai
berikut:
a. Katup Poppet (Poppet Valves)
- Katup Bola (Ball Seat Valves)
- Katup Piringan (Disc Seat Valves)
b. Katup Geser (Slide valves)
- Longitudinal Slide
- Plate Slide
Sedangkan menurut fungsinya katup-katup dikelompokkan sebagai
berikut:
a) Katup Pengarah (Directional Control Valves)
b) Katup Satu Arah (Non Return Valves)
c) Katup Pengatur Tekanan (Pressure Control Valves)
d) Katup Pengontrol Aliran (Flow Control Valves)
e) Katup buka-tutup (Shut-off valves)
Sedangkan susunan urutannya dalam sistim pneumatik dapat kita
jelaskan sebagai berikut:
- Sinyal masukan atau input element mendapat energi langsung dari
sumber tenaga (udara kempa) yang kemudian diteruskan ke pemroses
sinyal.
-Sinyal pemroses atau processing element yang memproses sinyal
masukan secara logic untuk diteruskan ke final control element.
-Sinyal pengendalian akhir (final control element) yang akan mengarahkan
output yaitu arah gerakan aktuator (working element) dan ini merupakan
hasil akhir dari sistem pneumatik.

1.  Katup Pengarah (Directional Control Valves)
            Katup 3/2 Way valve (WV) penggerak plunyer, pembalik pegas (3/2
DCV plunger actuated, spring centered), termasuk jenis katup piringan (disc
valves) normally closed (NC).








            Katup 4/2 penggerak plunyer, kembali pegas (4/2 DCV plunger actuated,
spring centered), termasuk jenis katup piringan (disc seat valves)



            Katup 4/3 manually jenis plate slide valves.




Katup 5/2, DCV-air port jenis longitudinal slide.

 


2.  Katup Satu Arah (Non Return Valves)
            Katup ini berfungsi untuk mengatur arah aliran udara kempa hanya
satu arah saja yaitu bila udara telah melewati katup tersebut maka udara
tidak dapat berbalik arah. Sehingga katup ini juga digolongkan pada katup
pengarah khusus.
Macam-macam katup searah:

2.1 Katup Satu Arah Pembalik Pegas
            Katup satu arah hanya bisa mengalirkan udara hanya dari satu sisi
saja. Udara dari arah kiri (lihat gambar 30) akan menekan pegas sehingga
katup terbuka dan udara akan diteruskan ke kanan. Bila udara mengalir
dari arah sebaliknya, maka katup akan menutup dan udara tidak bisa
mengalir kearah kiri. Katup satu arah dalam sistem elektrik identitik
dengan fungsi dioda yang hanya mengalirkan arus listrik dari satu arah
saja.




2.2 Shuttle Valve
Katup ini akan mengalirkan udara bertekanan dari salah satu sisi,
baik sisi kiri saja atau sisi kanan saja. Katup ini juga disebut katup “OR”
(Logic OR function).





3. Katup DuaTekan (Two Pressure Valve)
            Katup ini dapat bekerja apabila mendapat tekanan dari kedua saluran
masuknya, yaitu saluran X, dan saluran Y secara bersama-sama (lihat
gambar 32). Bila udara yang mengalir dari satu sisi saja, maka katup
akan menutup, namun bila udara mengalir secara bersamaan dari kedua
sisinya, maka katup akan membuka, sehingga katup ini juga disebut
AND” (Logic AND function).



4. Katup Buang Cepat (Quick Exhaust Valve)
               Quick Exhaust Valve bekerja mengalirkan udara bertekanan dari lubang P menuju lubang A, akan tetapi jika ada udara yang masuk dari lubang A maka udara langsung dibuang cepat ke lubang R.





5. Katup Pengatur Tekanan
            Pressure Regulation Valve, katub ini berfungsi untuk mengatur besarkecilnya
tekanan udara kempa yang akan keluar dari service unit dan bekerja
pada sistim pneumatik (tekanan kerja).





6.  Katup Pembatas Tekanan/Pengaman (Pressure Relief Valve)
Katup ini berfungsi untuk membatasi tekanan kerja maksimum pada
sistem. Apabila terjadi tekanan lebih maka katup out-let akan terbuka dan
tekanan lebih dibuang, jadi tekanan udara yang mengalir ke sistem tetap
aman.

7.  Sequence Valve
Prinsip kerja katup ini hampir sama dengan relief valve, hanya fungsinya
berbeda yaitu untuk membuat urutan kerja dari sistem. Perhatikan gambar
berikut:





8. Time Delay Valve (Katup Tunda Waktu)
Katup ini berfungsi untuk menunda aliran udara hingga pada waktu yang
telah ditentukan. Udara akan mengalir dahulu ke tabung penyimpan, bila
suda penuh baru akan mengalir ke saluran lainnya. Katup penunda ini juga
dikenal pula dengan timer.





9. Katup Pengatur Aliran (Flow Control Valve)
            Katup ini berfungsi untuk mengontrol/mengendalikan besar-kecilnya
aliran udara kempa atau dikenal pula dengan katup cekik, karena akan
mencekik aliran udara hingga akan menghambat aliran udara. Hal ini
diasumsikan bahwa besarnya aliran yaitu jumlah volume udara yang mengalir
akan mempengaruhi besar daya dorong udara tersebut.
            Macam-macam flow control: a) Fix flow control yaitu besarnya lubang
laluan tetap (tidak dapat disetel), b) Adjustable flow control yaitu lubang laluan
dapat disetel dengan baut penyetel, c) Adjustable flow control dengan check
valve by pass. Adapun penampang dan simbol flow control valve adalah
sebagai berikut:




10. Shut of Valve
            Katup ini berfungsi untuk membuka dan menutup aliran udara. Lihat
gambar berikut:





Sumber Referensi:
Sumbodo. Wirawan. 2008. Teknik Produksi Mesin Industri SMK Jilid 3. Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta.
Sumber gambar : Festo FluidSIM



Artikel Terkait:

6 comments:

Ridho mengatakan...

terima kasih artikelnya gan, sangat membantu dalam pembuatan tugas saya :)

preheater mengatakan...

makasih min bermanfaat sekali min...
preheater

Unknown mengatakan...

Jos mas

Unknown mengatakan...

Makasih ya artikelnya sangat membantu

Unknown mengatakan...

Terimakasih.
mantap mas sangat membantu artikel nya

Mechatronics engineer mengatakan...

Makasih bos XD

Posting Komentar

Silahkan berkomentar disini. SPAM, sumpah serapah, dan kata-kata tidak sopan akan segera saya hapus.