Selasa, 21 Februari 2012

Pengertian Microcontroller | Spesifikasi AT89C51 | IC AT89C51

Mikrokontroller AT89C51
            Mikrokontroller adalah sebuah mikroprosessor dengan beberapa chip tambahan, yaitu :
1.      Sebuah blok ROM untuk menyimpan program dan data
2.      Sebuah blok Kecil RAM

3.      Beberapa port untuk input dan output.
 Gambar 1. AT89C51
Peran penting Mikrokontroller AT89C51 dalam sistem pengukuran adalah sebagai tempat pengolahan data hasil pembacaan oleh ADC dan kontrol data. Sebelum data ditampilkan ke seven-segmen atau komputer, data diproses dalam mikrokontroller sehingga nantinya data yang ditampilkan sudah merupakan data hasil pengukuran. Tentunya terlebih dahulu alat telah dikalibrasi dengan alat ukur yang sudah standard.
AT89C51 adalah mikrokontroller keluaran ATMEL dengan 4 Kilo byte Flash PEROM (Programmable and Erasable Read Only Memory). AT89C51 merupakan memori dengan teknologi nonvolatile memory. Isi memory dapat diisi ulang ataupun dihapus berkali-kali. Memori digunakan untuk menyimpan perintah berstandar MCS-51 code sehingga memungkinkan mikrokontroller bekerja dalam mobde single chip (mode operasi tunggal) yang tidak memerlukan external memory (memori luar) untuk menyimpan source code.
            Mikrokontroler berguna untuk mengubah keluaran ADC yang berbentuk paralel ke dalam bentuk serial. Di dalam sebuah IC 89C51 selain CPU (Central Prosessing Unit) juga terintegrasi di dalamnya.
 Gambar 2. Pin Layout AT89C51
1) Pin 1 sampai 8 (Port 1) 
Port 1 merupakan Port I/O dwi-arah yang dilengkapi dengan pullup internal. Penyangga keluaran Port 1 mampu memberikan/menyerap arus empat masukan TTL.
Kaki-kaki Port 1 akan di pulled high dengan pullup internal sehingga dapat digunakan sebagai masukan. Sebagai masukan, jika kaki-kaki Port 1 dihubungkan ke ground (pull low), maka masing-masing kaki akan memberikan arus karena di-pulled high secara internal. Port 1 juga menerima alamat bagian rendah (low byte) selama pengisian program dan verifikasi flash.


2) Pin 9 (RST)
Reset akan aktif dengan memberikan input high selama 2 cycle.

3) Pin 10 sampai 17 (Port 3)
Port 3 merupakan port I/O dwi arah dengan dilengkapi pullup internal. Penyangga keluaran Port 3 mampu memberikan/menyerap arus empat masukan TTL.
Kaki-kaki Port 3 akan di pulled high dengan pullup internal sehingga dapat digunakan sebagai masukan. Sebagai masukan, jika kaki-kaki Port 3 dihubungkan ke ground (di-pull low), maka masing-masing kaki akan memberikan arus karena di-pulled high secara internal.

Tabel 1. Fungsi-fungsi Khusus Kaki-kaki Port 3 
Kaki Port 
Fungsi Alternatif
P3.0
RXD (port input serial)
P3.1
TXD (port output serial)
P3.2
INT0 (interupsi 0 eksternal)
P3.3
INT1 (interupsi 1 eksternal)
P3.4
T0 (input timer 0 eksternal)
P3.5
T1 (input timer 1 eksternal)
P3.6
WR (tulis ke memori data eksternal)
P3.7
RD (baca dari memori data eksternal)


4) Pin 18 (XTAL 2)
Pin ini merupakan output oscillator.

5) Pin 19 (XTAL 1)
Pin ini merupakan input oscillator.

6) Pin 20 (GND) dihubungkan ke Ground.

7) Pin 21 sampai 28 (Port 2)
Port 2 merupakan Port I/O dwi-arah dengan dilengkapi pullup internal. Penyangga keluaran Port 2 mampu memberikan/menyerap arus empat masukan TTL.
Kaki-kaki Port 2 akan di pulled high dengan pullup internal sehingga dapat digunakan sebagai masukan. Sebagai masukan, jika kaki-kaki Port 2 dihubungkan ke ground (di-pull low), maka masing-masing kaki akan memberikan arus karena di-pulled high secara internal.
Port 2 akan memberikan byte alamat bagian tinggi (high byte) selama pengambilan instruksi dari memori program eksternal dan selama pengaksesan memori data eksternal yang menggunakan perintah dengan alamat 16 bit (misalnya : MOVX @DPTR). Dalam aplikasi ini, jika ingin mengirimkan “1”, maka digunakan pullup internal yang sudah disediakan. Selama pengaksesan memori data eksternal yang menggunakan perintah dengan alamat 8 bit (misalnya : MOVX @R1), Port 2 akan mengirimkan isi dari Shift Function Register Port 2. Port 2 juga menerima alamat bagian tinggi selama pemrograman dan verifikasi.


8) Pin 29 (PSEN)
Program Store Enable (PSEN) merupakan pin yang berfungsi pada saat mengeksekusi program yang terletak pada memori eksternal. PSEN akan aktif dua kali setiap cycle.

9) Pin 30 (ALE)
Pin ini dapat berfungsi sebagai Addres Latch Enable yang me-latch low byte address pada saat mengakses memori eksternal. ALE akan aktif pada saat mengakses memori eksternal.

10) Pin 31 (EA)
Pada kondisi low, pin ini akan berfungsi sebagai External Acces Enable (EA) yaitu mikrokontroler akan menjalankan program yang ada pada memori eksternal setelah sistem di reset. Jika berkondisi high, pin ini akan berfungsi untuk menjalankan program yang ada pada memori internal.

11) Pin 32 sampai 39 (Port 0)
Port 0 merupakan Port keluaran/masukan (I/0) bertipe open drain bidirectional. Sebagai Port keluaran, masing-masing kaki dapat menyerap arus delapan masukan TTL. Port 0 dapat digunakan sebagai masukan-masukan berimpedansi tinggi.
Port 0 juga dapat dikonfigurasikan sebagai bus alamat/data bagian rendah (low byte) selama proses pengaksesan memori data dan program eksternal. Jika digunakan dalam mode ini Port 0 memiliki pullup internal tetapi lemah. Port 0 juga menerima kode-kode yang dikirimkan kepadanya selama proses pengisian program dan mengeluarkan kode-kode selama proses verifikasi program yang telah tersimpan dalam flash. Dalam hal ini dibutuhkan pullup eksternal selama proses verifikasi program


Artikel Terkait:

18 comments:

Albab Alpachino mengatakan...

hmmm.. saya sama sekali ngga bisa yang beginian sobat, hehe
nyimak aja deh, binggung mau nanya apa juga, :9

Royn mengatakan...

Mungkin ini memang sulit sob.,

ongisnade mengatakan...

your post is nice.. :)
keep share yaa, ^^
di tunggu postingan-postingan yang lainnya..

jangan lupa juga kunjungi website dunia bola kami..
terima kasih.. :)

BLOGCUNAYZ mengatakan...

saya gak ngerti kalau yang ginian mah nyimak aja deh :a

kucobaberbagi-admin mengatakan...

Mantaf deh blognya. infonya menarik banget. Cocok banget buat ane yg Newbie.. salam kenal.

Unknown mengatakan...

nyiimak deh.

#salam kenal
follow me, i'll follow you back

Unknown mengatakan...

Yang IC S51 gak ada ya sob,,,,pengen nyoba buat program timer pake IC ntu..
BTW nice post..

Royn mengatakan...

Program timer yang bgaimana sob? Yang program bagian "delay" itu?

Betwin188.com Agen Bola Terbaik Dukung Anti Rasisme EURO 2012 mengatakan...

ea sob,,,kemarin udah nyoba pakai 1 digit seven segment, tapi sekarang mau coba yang pakai 2 seven segment,,,tapi programnya masih belu jalan cuma digit pertama aja yang jalan yang satunya tetap di angka 0 terus..
Kalo untuk program delay saya gak ada masalah cuman masalahnya kayaknya di PB yang lain terutama PB yang pake perintah dptr

Royn mengatakan...

Wah mungkin konfigurasi port lednya saat memprogram sob,.

andry yudha prawira mengatakan...

based on the OpenGL article, the research could be a reference link below

http://repository.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/2885/1/66.pdf
thank you

yohannes mengatakan...

info yg sangat bagus dan menarik, saya tertarik untuk membuat tampilan 3 angka dengan led 7 segmen, untuk input menggunakan keypad 3 x 4, kalo tidak keberatan mohon dibantu untuk konfigurasi pin dan programnya via ysuprasojo@gmail.com
terimakasih.

teknocrat mengatakan...

Laporan Hasil Praktikum --> MIKROKONTROL AT89S51 SEBAGAI RANGKAIAN DOWNLOADER

Unknown mengatakan...

uji kompetensi smkn 1 balikpapan ini lagi... nice...

husjeloaese mengatakan...

thanks gan postingannya ini...
timah pasta

Anonim mengatakan...

Bro maaf bisa cantumkan referensi nya ?

Unknown mengatakan...

Mau nanya klo disistem pemrograman ic atmel apa ada sistem pasword...sehingga klo pingin copy isi program di dalam ndak bisa..klo memang ada..bagaimana cara bukanya sehingga program yang ada dalam memory internal bisa dibaca

Anonim mengatakan...

Terimakasih, artikel yang bermanfaat. Kunjungi website kami di

Kabar UMJ
Kabar UMJI’m

Posting Komentar

Silahkan berkomentar disini. SPAM, sumpah serapah, dan kata-kata tidak sopan akan segera saya hapus.